Bagaimana astrologi atau ilmu tentang bintang mulai berkembang dari cara manusia melihat dan mengamati alam semesta saat itu. Astronomi dimulai pada zaman Babilonia, antara sungai Trigys dan Efrat. Pendeta Babilonia menemukan dua belas kelompok bintang besar di langit, yang membentuk lingkaran saat diamati. Pada masa pra-Islam, orang hanya melihat aspek dalam dan luar alam semesta melalui mata mereka dan sering mengambil bagian dalam praktik takhayul seperti memutuskan kapan menyembah dewa selama upacara dan ritual tertentu. Selama ini, orang menjadi terampil membuat bintang untuk ramalan. Mereka percaya bahwa Bumi adalah pusat alam semesta, dengan Matahari, Bulan, dan bintang-bintang berputar mengelilinginya secara teratur. Menjamurnya Zodiak Di Masyarakat
Menjamurnya Zodiak Di Masyarakat Paduan Ramalan Zodiak
Pada kemajuan yang berikutnya, Astronomi dikembangkan di kalangan orang Arab dan ilmu ini digunakan untuk ibadah umat Islam. Dalam kajian Islam, astronomi disebut “Ilm al-haya”, “Ilm al-hisab, ilm al-falq”. Keistimewaan ilmu ini adalah aritmatika, tetapi ilmu yang mempelajari gerak disebut astronomi. Bintang dan Planet.14 Peradaban Islam menjadi salah satu pelopor dan dasar pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya astrologi sawah. B. Rasi bintang, ilmu yang mempelajari alam dalam berburu dan bepergian, berdagang, mengetahui perubahan cuaca, dan menandai hari-hari keagamaan, berfungsi sebagai penerang dan penunjuk jalan bagi manusia di laut dan di darat, terutama di kegelapan malam.
Bintang juga menjelaskan dalam Al-Qur’an peran bintang, yaitu jam-jam penting yang terkait dengan malam), disiplin terpisah seperti itu muncul. Meskipun cabang astrologi serupa, mereka mempelajari benda langit dan astronomi. Ada perbedaan antara R dan astrologi. Dalam Islam, astronomi disebut astrologi dan astrologi disebut zodiak, yang dikaitkan dengan bintang-bintang, yang kemudian dipadukan dengan ramalan untuk menentukan karakter dan takdir. Secara umum, bintang-bintang di langit dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama, tidak ada (hanya) kelompok bintang. Kedua, menurut kepercayaan populer ada 12 konstelasi (konstelasi bentuk). Menurut zodiak, ada dua belas rasi bintang dalam setahun, dan setiap rasi bintang memiliki pengaruhnya sendiri-sendiri terhadap karakteristik dan takdir seseorang.
Menjamurnya Zodiak Di Masyarakat Zodiak Dalam Istilah Arab
Di majalah dan surat kabar, kita sering menjumpai zodiak yang bisa memprediksi keadaan seseorang sebulan atau bahkan setahun ke depan.Bintang adalah ciptaan Tuhan dan memiliki berbagai tujuan, terutama seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Peran bintang adalah menghiasi langit, membimbing dan mengusir setan, tetapi sebenarnya ada orang dalam sejarah yang berdoa Shab i’ (Shab i’.one). Hal ini dikatakan dalam na Syiah Kecerahan bintang sangat terang seperti patung. Astrologi atau Zodiak Istilah bahasa Arab yang menggambarkan bintang khori>t{otu al – buru>j dan da>ir ah. bawah – buru>j . Al – Buru>j (konstelasi) muncul sebanyak lima kali dalam Al-Qur’an,23 Buruj menggunakan kata Tabarruj – Iza>rul yang artinya kecantikan penampilan bagi wanita, yang berarti Marah Maha>sinaha> . Buru>j Kasr (istana) dan Hishn (benteng) adalah arti aslinya, tetapi banyak ayat tentang Buru>j yang tidak ditafsirkan sesuai dengan arti aslinya, karena dalam ayat ini Buru>j ada di udara, bukan di bumi . sebagai anNuju>m atau alKawaki>b, yaitu sebagai bintang atau planet. Setiap bintang diberi tanda atau tanda, yang disebut tanda atau nakshatra, di mana Matahari dan Bulan melewati dua belas tanda atau manazilas. Dari pengertian Bar>j sebagai benteng atau istana Man>zilusi Sayams wa – kamar ist irah (hutang), peralihan benteng atau istana disebut Bar>j surgawi di Manas bagi raja atau penghuninya. > zi l Matahari dan bulan. Menurut Ibnu Asr, dalam pembahasan bintang dengan menggunakan kata al hur>j direpresentasikan sebagai bintang dalam bentuk titik-titik, dan jika ditarik garis setelah titik tersebut akan terlihat seperti gambar yang aneh. binatang atau alat (astronomi), 25 Istilah bintang atau bintang dikenal dari zaman Babilonia.
Hubungan Zodiak Dan Keimanan
Pada waktu atau siklus zodiak tertentu memberikan ide untuk memprediksi kehidupan dan nasib seseorang. Horoskop adalah kepercayaan dan budaya yang dipelajari untuk disiplin ilmu atau hanya untuk bersenang-senang. Ramalan astrologi atau zodiak dianggap singkatan untuk mengetahui sesuatu yang membuat manusia lupa bahwa segala sesuatu yang terjadi di bumi ini sudah ditentukan oleh Tuhan. Masalah zodiak tidak bisa dianggap remeh, seperti jamur yang menjadi virus yang menyebar di kalangan umat Islam. Secara tidak langsung, hal ini menyebabkan kegagalan umat Islam dalam bidang akidah karena mereka tidak lagi meyakini Keesaan Allah, yang dapat menggiring umat Islam untuk melakukan hal-hal yang merugikan akidahnya.26 Selama ini, akidah merupakan faktor terpenting bagi manusia. Semoga umat Islam mencapai kesejahteraan di akhirat. Dilihat dari kata-kata Al-Qur’an tentang bintang, sebagian besar memuat ayat-ayat Makiya, yaitu masa sebelum hijrahnya Nabi untuk memimpin manusia menuju Keesaan Allah, serta tauhid umatnya , yang sebelumnya dijelaskan oleh orang Arab, sebelum kedatangan Islam, berubah menjadi pemuja bintang dan pengikut bintang, berhala27 dan menyebabkan pelarian dan kemusyrikan.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat sangat berperan dalam menjamurnya ramalan zodiak di masyarakat yang produsen terbesarnya adalah para remaja, krisis iman dan lemahnya daya baca yang muncul di tengah masyarakat memaksa mereka untuk mendapatkan informasi ramalan. bahwa terlepas dari kesesuaiannya dengan keyakinan Islam, banyak generasi milenial saat ini tidak menginginkan apa pun, salah satunya adalah mempercayai ramalan astrologi, dan juga mempercayai informasi yang diberikan secara langsung atau melalui media sosial oleh para dukun. Ini mengarah pada kemiskinan dan kemerosotan iman, dan lupa bahwa hanya Allah yang mengetahui horoskop atau zodiak yang tidak terlihat. Ini tentu merupakan bentuk krisis dalam akidah Islam yang akan berujung pada pelarian. Di lain hal, sebagian umat Islam justru “gila” mengikuti perkembangan ramalan zodiak baik di dunia maya maupun media cetak untuk menghabiskan waktu luangnya. Namun, tindakan ini adalah langkah pertama untuk membuat Anda percaya pada zodiak Tionghoa tanpa menyadarinya. Karena apa yang diramalkan zodiak Tionghoa bisa saja terjadi secara acak dalam kehidupan. Situasi seperti ini sangat berbahaya bagi keimanan umat Islam. Umat Islam harus percaya bahwa apapun yang terjadi pada mereka adalah keputusan Allah. Bukan berdasarkan ramalan zodiak (horoskop). Mengandalkan dan mempercayai ramalan zodiak berdasarkan tanda-tanda zodiak (al-buru>j) adalah bentuk kezaliman dan penghindaran. Salim menemukan rasi bintang. Ini harus menjadi cara merenungkan keagungan Allah dan sumber dari semua iman yang terjadi padanya.
Baca Juga : Zodiak Yakni Eksplorasi Spiritual
Hindari mempercayai dan meyakini ramalan zodiak sebagai dasar baik buruknya hal yang akan menimpa dirinya. Padahal semua yang terjadi padanya sudah seharusnya menjadi keputusan Allah SWT. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji ramalan zodiak atau astrologi dari sudut pandang Al-Qur’an dengan menafsirkan ayat-ayat al-Buru>j menggunakan pendekatan saintifik dan teologi tafsir serta menggunakan pendekatan sosialis untuk menemukan bagaimana masyarakat bereaksi, terutama generasi muda milenial, terhadap prediksi astrologi. Dengan pendekatan tersebut, peneliti mencoba memberikan penjelasan yang lengkap kepada kaum muda Muslim dan Muslim pada umumnya tentang bagaimana menafsirkan ayat-ayat yang berbicara tentang al-Buruj dari sudut pandang ilmiah dan teologis. Agar masyarakat memahami peran tanda zodiak dalam kehidupan, pengaruh mempercayai ramalan zodiak dan bagaimana menyikapi ramalan tersebut agar tidak lagi terikat dan disesatkan oleh ramalan astrologi.